Friday 3 June 2016

SUDUT PEMOTRETAN

PANDUAN FOTOGRAFI UNTUK PEMULA

SUDUT PEMOTRETAN

"A good photograph is knowing where to stand"
-Ansel Adam

Seorang fotografer yang baik selalu tahu dimana dia harus berdiri.
Artinya, dia harus mengambil sudut pemotretanseperti apa untuk mengabadikan suatu momen.
Pengambilan gambar bisa dilakukan dari sudut-sudut pemotretan (ANGLE) seperti :

PANDANGAN SEBATAS MATA (EYE LEVEL VIEWING)
Ini adalah jenis pemotretan yang paling umum, pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri.
Hasilnya wajar/biasa, karena umumnya kamera berada sejajar dengan subyek.

TIPS!!!
Salah satu teknik mmembuat foto kita lebih menarik, adalah dengan menempatkan obyek pada sepertiga bagian dari bidang foto (rule of third).
Dalam dunia fotografi, bidang foto itu dibagi menjadi 9 bagian yang sama.
Pengambilan gambar dengan aturan 1/3 bagian akan memberi kesan foto artistik dan eye cathing.

PANDANGAN BURUNG (BIIRD EYE VIEWING)
Memotret dari atas obyek, memberi efek merendahkan obyek.
Biasanya digunakan untuk menyajikan suatu lokasi atau landscape/pemandngan.
Juga untuk memperlihatkan ekspresi kepolosan bagaimana anak kecil memandang dunia.

LOW ANGLE CAMERA
Pemotretan dilakukan dari bawah.
Angle ini menimbulkan kesan obyek sebagai sosok pribadi yang besar, tinggi, kokoh, dan berwibawa, juga angkuh.
Biasanya digunakan untuk pemotretan panggung, orang sedang berpidato di atas mimbar, atau foto bangunan.

FORG EYE VIEWING
Pandangan sebatas mata katak.
Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap.
Angle ini digunakan pada foto peperangan, fauna, dan flora.

HIGH HANDLED POSITION
Pemotretan dengan cara mengangkat kamera tinggi-tinggi dengan kedua tangan dan tanpa membidik.
Pemotretan seperti ini seringdigunakan untuk memotret tempat keramaian untuk menembus kerumunan.

MACRO FOTO
Teknik ini digunakan memotret benda-benda kecil untuk mempertajam detailnya.
Daeran di sekitar anda akan menjadi blur, sehingga akan memberi efek penonjolan yang sempurna pada obyek.
Benda yang bisa dijadikan obyek misalnya tetes embun di atas daun, binatang-binatang kecil yang sedang merayap, bunga, buah, dan lain-lain.
Selain itu, benda-benda yang merupakan bagian kecil dari benda yang besar, juga bisa kita jadikan obyek.
Misalnya, kita fokus memotret salah satu huruf pada keyboard, salah satu corak ornamen pada ukiran kayu furniture, dan sebagainya.
Ada banyak sekali benda-benda kecil di sekitar kita yang sering kita abaikan, tapi ternyata menjadi sangat menarik ketika kita fokus pada detail-detailnya.
TIPS!!!
1. Pilih mode makro pada kamera anda (mode ini ada pada setingan auto ataupun manual).
2. Dekatkan kamera pada obyek yang akan anda potret. Tekanlan tombol bidik setengah, lihatlah pada layar lcd, dan sesuaikan jarak kamera dengan obyek hingga mendapatkan fokus yang jelas.
Seberapa dekat toleransi kamera pada obyek, sangat tergantung pada jenis lensa-nya.
Karena pada lensa kamera pocket tidak bisa diganti, jadi lebih baik baca petunjuk pada buku manual kamera anda tentang seberapa dekat kemampuan lensa anda untuk memotret makro.
Rata-rata jarak dekat yang bisa ditoleransi lensaa kamera pocket adalah 10 cm.
Namun, kini ada beberapa jenis kamera pocket keluaran terbaru yang memiliki toleransi foto makro hingga jarak kurang dari 5cm, bahkan seri Canon SX 200 mampu memotret dengan jarak 0cm atau dalam skala milimeter.
3. Ada kalanya kita membutuhkan bantuan tripod dalam pemotretan ini'
Hal ini dikarenakan foto makro menggunakan bukaan diafragma paling kecil, yang berarti memperkecil cahaya yang masuk ke kamera, sehingga goncangan pada kamera potensial mengakibatkan obyek menjadi blur.
Dan karena foto makro sangat tergantung pada cahaya, maka teknik ini tidak akan maksimal jika digunakan pada kondisi kurang cahaya, bahkan jika kita menggunakan bantuan lampu flash.
BACA JUGA!!!
tema foto.
tips menghindari kesalahan dalam PEMOTRETAN

No comments:

Post a Comment