Friday 3 June 2016

Tema Foto

PANDUAN FOTOGRAFI UNTUK PEMULA

TEMA FOTO

Kita sudah mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk memasak. Jadi tunggu apalagi, ambil wajan anda, siapkan apinya, carilah bahan dan bumbunya, dan mari kita mulai memasak.
Tapi masakan apa yang akan kita masak?Apakah itu sup asparagus?gurameh asam manis?tenderloin steak?gulai kambing?kentang balado?atau apa?.
Oleh karena itu, sebelum kita beraksi untuk memotret, ada baiknya kita mengenali beberapa jenis foto, berikut resep dan cara pengolahannya.
Untuk bahan dan bumbunya, nanti anda bisa berkreasi sendiri pada saat memotret.

FOTO HUMAN INTEREST
Tujuan pemotretan yang paling biasa dilakukan oleh para pemilik kamera adalah untuk mendokumentasikan momen-momen pribadi dalam hidup, mulai dari kelahiran anak, keceriaan masa remaja bersama teman-teman, kelulusan, menikah, hingga peristiwa kematian.
Foto-foto tersebut bisa dimasukkan dalam kategori yang sama dengan foto-foto human interest, baik itu foto yang terdiri dari model tunggal, beberapa orang, hingga foto aktifitas masyarakat.
Baik itu berupa foto-foto spontan atau foto-foto event.
Hal yang penting diperhatikan dalam foto human interest adalah ekspresi obyek, kegiatan yang dilakukan dan suasana dalam momen tersebut.
Carilah ekspresi atau kegiatan unik yang terjadi dalam suatu momen seperti foto pernikahan dan foto anak.
Foto human interest juga tidak terbatas pada momen-momen pribadi dan keluarga, tapi juga mencakup orang-orang yang tidak kita kenal, atau juga tentang aktifitas manusia.
Misalnya seorang anak yang sedang membatik, seorang tukang becak yang sedang bekerja, dan lain sebagainya.
Foto human interest juga bisa menjadi foto human jurnalistik, jika mengandung nilai berita.
Nilai berita adalah informasi dalam foto yang penting diketahui banyak orang. Missalnya foto demontrasi, foto kecelakaan, foto kerusuhan, foto banjir, dan sebagainya.
Kalau kita bisa mendapatkan foto berita ini secara eksklusif, media masa berani membayar mahal untuk foto kita.
Foto berita eksklusif artinya kita mengambil gambar sebuah peristiwa pada saat peristiwa itu terjadi dan belum ada wartawan yang datang kesana.

FOTO PEMANDANGAN
Ini adalah jenis foto favorit kedua yang biasa diambil oleh para pemilik kamera.
Jika kita berlibur ke suatu tempat, pasti tak akan ketinggalan untuk mengabadikan pemandangan yang ada disana.
Sebenarnya pemandangan tidak terbatas pada alam. Pemandangan juga bisa berupa suasana kota besar, bahkan pemandangan dalam rumah.
intinya, foto pemandangan adalah foto yang memotret obyek-obyek dari jarak jauh sehingga memberi landscape yang lebar.
Sesuai dengan tujuannya untuk mendapatkan view yang lebar, maka lensa yang digunakan adalah lensa wide lens.
Lensa ini berada pada setingan paling pendek, dengan sedikit mungkin menggunakan zoom/pembesaran.
yang perlu diperhatikan disini terutama adalah komposisi garis. Unsur garis akan memberi karakter/menguatkan obyek. Garis bisa berupa garis lurus atau garis lengkung.

FOTO ARSITEKSTUR
Obyek dala foto jenis ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bangunan, ruang, dan isinya.
Yang penting dalam foto arsitektur, kita harus jeli mengenali detil-detil unik dalam suatu desain rumah.
Unsur yang penting dala foto arsitektur adalah perspektif. Bagaimana kita melihat sebuah ruang, langit-langit, jendela, pintu, pernik-pernik aksesoris, dan penempatan benda-benda di dalamnya.
Karena ruang bukan saja bangunan dengan dinding-dinding diam, tapi ruang adalah tentang fungsi, kenyamanan, dan estetika.
Oleh karena itu, foto arsitektur tidak hanya melulu tentang foto bangunan, tapi juga bermain dengan detail-detail di dalam rumah, maka pencahayaan sangat potensial menjadi kendala utama mengingat kamera yang digunakan adalah kamera pocket.
Karenanya, usahakan memotret pada siang hari. Jika menggunakan bantuan lampu yang ada di dalam rumah, perhatikan jenis lampu dan warna lampu tersebut.
Misalnya, jika lampu yang ada adalah lampu neon, gunakan mode TL, jika lampu pijar gunakan mode tungsen.
Gunakan ISO tertinggi, kecepatan terendah, atau diafragma terbesar, atau kombinasi di antaranya untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam kamera.
Konsekuensinya, gunakan tripod untuk mencegah goncangan pada kamera yang akan membuat gambar menjadi blur dalam kondisi kurang cahaya tersebut.

FOTO FLORA FAUNA
Memotret flora yang diam di tempat, jauh lebih mudah daripada memotret fauna yang selalu bergerak. Tapi masing-masing memiliki keunikan dan tantangan tersendiri bagi kita untuk memotretnya.
Foto flora lebih menonjolkan sisi keindahannya, oleh karena itu, unsur warna menjadi baghian yang penting.
Teknik foto yang biasa digunakan untuk memotret flora adalah foto makro.
Teknik ini akan memperjelas detail dan warna obyek, sementara yang lain hanya tampak blur.
Disamping itu mengingat foto flora cenderung diam dan monoton, maka kita harus jeli untuk mengambil angle secara kreatif, agar tidak terkesan membosankan.
Sementara foto fauna, sebisanya ambil adegan lucu atau unik dari hewan yang menjadi obyek kita. Hewan akan menarik difoto ketika berlari, melompat, tidur, makan, bercanda dengan temannya.
Memotret hewan yang bergerak memang tidak mudah. Kita bisa menggunakan kecepatan tinggi untuk membekukan gerakannya, atau justru menggunakan kecepatan rendah untuk memberi efek gerak.
Tapi memotret dengan kecepatan rendah, konsekuensinya kita harus menggunakan tripod. Karena jika tidak, begitu kamera bergoyang sedikit, maka seluruh gambar yang terekam kamera akan menjadi blur.

FOTO MAKANAN
Pernah lihat foto-foto makanan yang biasa dipasang di cover buku-buku resep masakan? Foto-foto makanan itu tampak begitu menggoda.
Warna makanan begitu jelas, tekstur makanan tampak begitu tajam, cara penyajiannya yang menarik, jika semua itu mampu terekam dalam foto, maka kita akan meneteskan air liur hanya dengan melihatnya saja.
Untuk mendapatkan foto makanan yang sedemikian menarik bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan cahaya yang benar-benar bagus, dan tentu saja kamera yang canggih untuk mendapatkan hasil terbaik.
Tapi meski hanya bermodal kamera pocket, kita bisa juga mencobanya. Coba pikirkan tempat makan dengan pencahayaan yang sangat terang, dan menyediakan makanan dengan penyajian yang apik.
Jika anda sedang hang-out ke mall dan kebetilan sedang lapar, lalu memutuskan makan di salah satu resto/foodcourt di mall, maka disanalah tempat terbaik untuk mencoba bereksplorasi dengan foto jenis ini.
Angle yang digunakan untuk foto makanan umunnya dari atsa, atau dari samping. Cobalah bermain dengan sepertiga bagian (rule of third). Cobalah pula foto makro untuk memberi detail yang semakin tajam dari makanan yang menjadi obyek kita.
Susunlah peralatan makan dengan apik di sekitar obyek , untuk mendukung mood foto tersebut.
Cobalah terus hingga anda menemukan gambar terbaik yang membuat siapapun menjadi lapar hanya dengan melihat foto anda tersebut.
"Beauty can be seen in all things, seeing and composing the beauty is what separates the snapshot from the photograph"
-Matt Hardy
BACA JUGA!!!
tema foto
sudut pemotretan.

No comments:

Post a Comment